Rabu, 26 Maret 2008

Allah itu Maha Pengasih lho...


Alkisah hiduplah seorang pemuda yang perawakannya kekar dan sangat bengis dimata masyarakat tempatnya tinggal. Dengan kehendak dari yang Maha Kuasa, seiring dengan pergaulan yang membawanya kedalam dunia hitam dan membuat dia menjadi seorang preman (Orang berakhlak kurang baik). Singkat cerita, dia mempunyai profesi baru yaitu membunuh. Dikatakan disana, selama 83 tahun hidupnya, dia telah membunuh sebanyak 98 manusia. Sampai suatu hari, datanglah hidayah dari Allah kepadanya agar ia mau bertobat. Kamudian berangkatlah dia kepada seorang ustad disuatu kampung, dia bertanya " Hai ustad, aku sudah membunuh sebanyak 98 orang dan kali ini aku ingin bertobat, apakah tobatku akan diterima?" Ustad itu bilang dengan entengnya "Ah, karena dosamu yang terlanjur besar maka tobatmu tak kan diterima oleh Allah". Mendengar jawaban itu, kontan saja si preman itu naik pitam dan dibunuhlah sang ustad tersebut. Lalu dia berjalan kembali menyusuri jalanan untuk mencari jawaban yang cocok menurut hatinya. Sampailah ia pada suatu kampung dan bertemu kembali dengan seorang ustad yang berbeda. Dia kemudian bertanya "Hai ustad, aku sudah membunuh 99 orang, dan hari ini aku betul2 ingin bertobat, apakah dosaku akan diampuni dan tobatku akan diterima?". Dengan enteng ustad itu menjawab "Wahai pemuda, dosamu terlalu banyak untuk bisa diampuni, aku rasa tobatmu tak kan diterima oleh Allah" (sungguh jawaban yang tidak bijaksana). Mendengar jawaban itu, si preman kemudian marah sekali dan melampiaskannya dengan membunuh ustad tersebut. Maka, genaplah sudah bahwa dia sudah membunuh sebanyak berapa? ya, 100 orang. Kemudian dia berjalan kembali untuk mencari orang yang bisa menjawab pertanyaannya. Singkat cerita, dia bertemu dengan seorang ustad bijak. Dia kemudian bertanya kepada ustad itu "Wahai ustad, aku sudah berjalan bermil-mil jauhnya hanya untuk mencari kebenaran dari hidup ini, aku ingin bertanya kepadamu, aku ini seorang manusia yang sudah melakukan dosa besar yaitu membunuh 100 orang manusia dan hari ini aku mau bertobat, apakah tobatku akan diterima?". Dengan tenang ustad tersebut menjawab "Manusia memang tempanya bersalah, jangankan kita yang seorang manusia biasa, nabi saja pernah melakukan kesalahan. Kalau engkau ingin bertobat, maka kau harus bertobat dengan sungguh2 atau taubatan nasuha, Insya Allah tobatmu akan diterima oleh Allah" mendengar jawaban tersebut, preman itu bersyukur sekali karena masih ada kesempatan baginya untuk bertobat. Dia lalu berjalan kembali menuju barat untuk melaksanakan apa yag ingin dilakukanya selama ini, yaitu berserah diri kepada Allah. Ditengah perjalanan Allah mencabut nyawa sipreman tersebut dan meninggallah dia. Disini, malaikat pencatat amal baik dan buruk saling berdebat satu sama lain. malaikat pencatat amal buruk mengatakan bahwa manusia ini harus dijebloskan kedalam Neraka karena dosa yang telah ia lakukan begitu besar. Sedangkan Malaikat pencatat amal baik berkata bahwa preman ini mempunyai niat untuk bertobat sangat besar sehingga besar kemungkinan tobatnya akan diterima oleh Allah SWT. Dengan kesepakatan bersama, maka para Malaikat tersebut berangkat untuk menanyakan kepada Allah perihal tobat sang preman. Dan dengan keadilan Allah maka sipreman itu dimasukan kedalam syurga karena melihat keinginannya untuk bertobat begitu besar dibandingkan keinginan untuk kembali membunuh dan melakukan dosa. Sungguh Allah maha pengasih dan bijaksana, kita pun sebagai seorang manusia yang tak luput dari kesalahan harus emperbanyak berserah diri, beristigfar, bersyukur, dan tentu bertobat dengan sungguh2. Maka, nikmat mana lagi yang kita ingkari daripada nikmat yang diberikan oleh Allah SWT?

1 komentar:

Dieno mengatakan...

Subhanallah....